Sumut Tambah Dua Emas di Hari Keempat Popnas 2019, Total Kumpulkan 13 Medali
MEDAN KANALSUMATERA.com - Kontingen Sumatera Utara kembali mendulang medali emas dari cabang taekwondo dan atletik pada hari keempat Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) Jakarta 2019 yang tuntas, Rabu petang (20/11/2019).
Untuk hari Keempat, jumlah medali yang mampu diraih atlet pelajar Sumut terdiri atas 2 keping emas, 1 perak, dan 3 perunggu.
Dengan demikian hingga hari keempat Popnas Jakarta 2019, kontingen Sumut total sudah mengoleksi 6 emas, 2 perak, 5 medali perunggu.
Torehan medali emas Sumut hingga hari ini juga melampaui perolehan Popnas 2017 lalu, yakni 4 emas 10 perak 16 perunggu.
Di cabor taekwondo, torehan medali emas Sumut disumbangkan oleh Nanda Gilang Ramadhan. Pada laga yang berlangsung di arena Pendulum Nusantara Hall, Ciawi, kampus IPC Bogor, Nanda yang turun di kelas -48kg kyorugi (tarung) putra, sukses menekuk taekwondoin asal Kalimantan Timur (Kaltim), Satria Sandi Wijaya.
Di hari yang sama, taekwondo juga mendulang tambahan satu perunggu melalui Hana Salsabila dari kelas 42kg putri.
Pelatih taekwondo Sumut Basuki Nugroho mengaku sebelum partai final sempat harus "memeras otak" untuk mengatur strategi meredam taekwondoin Kaltim yang menurutnya memiliki tehnik sangat bagus.
"Teknik lawan sangat bagus dan ia menang telak di semifinal, sebab itu saya harus berfikir keras untuk meredam lawan. Kita manfaatkan keunggulan nyali dan fisik Nanda untuk mengimbangi lawan, sehingga kami memang main sedikit keras dan tidak mengelakkan benturan sejak awal pertandingan," ujarnya, Rabu (20/11/2019) malam.
Basuki mengatakan cara tersebut cukup manjur ditetapkannya di final. Dia melihat lawan sempat mulai kelihatan takut dengan keberanian Nanda. Apalagi kata Basuki kaki lawan mulai terlihat pincang di babak kedua.
"Tapi hebatnya lawan Nanda tetap bisa unggul poin sampai jelang akhir pertandingan, sebelum akhirnya bisa ditumbangkan dan Nanda meraih medali emas," tambahnya.
Sementara itu , untuk cabor atletik juga mampu kembali menorehkan emas lewat atlet PPLP Sumut, Nella Agustin di nomor lari 400 meter. Nella mampu mencatatkan waktu tercepatnya 57,86 detik untuk menugungguli para pesaingnya.
Selain itu, cabang angkat besi juga turut mempersembahkan medali perak melalui lifter Bambang Wijaya di kelas 72kg. Dalam pertandingan yang berlangsung di Gelanggang Remaja Jakarta Timur, Bambang Wijaya mencatat total angkatan 272 kg, sehingga mempersembahkan medali perak. Sumut masih berpeluang menambah Raihan medali dari kelas +64kg lewat lifter muda Manda Chaniago yang turun bertanding di hari kelima, Kamis (22/11/2019).
Baca: RAPBN 2025: Optimisme Kebijakan Fiskal dalam Masa Transisi
Sementara itu, karate juga menambah dua perunggu lewat nomor beregu putra dan putri. Tim beregu putri yang diperkuat Dian, Arnella dan Vanesha, serta tim putra diperkuat Leo, Angga dan Fadlan mampu menaklukkan lawan-lawannya pada hari terakhir cabang karate untuk menyumbang perunggu bagi Sumut.
Atas prestasi itu, Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah didampingi Kadispora Sumut Baharuddin Siagian mengaku bangga dengan torehan prestasi yang sudah ditorehkan atlet pelajar. Namun para atlet diminta jangan cepat puas diri, dan terus berlatih.
"Sementara bagi yang belum bermain atau bertanding, diharapkan agar bisa lebih semangat sehingga bisa terus meraih juara dan membanggakan Sumut. Anggap bahwa kita semuanya sama, ingat jangan kalah sebelum bertanding," kata pria yang akrab disapa Ijeck ini.
Puas Dengan Raihan Taekwondo di Popnas
Pelatih taekwondo Sumut Basuki Nugroho mengatakan Cabor taekwondo telah selesai diperbandingkan pada hari keempat Popnas Jakarta 2019, Rabu petang (20/11/2019). Total untuk cabor taekwondo, Sumut mengoleksi 2 medali emas dan 1 perunggu.
"Capaian dua emas dan satu perunggu ini memang sudah sesuai dengan yang ditargetkan oleh Dispora Sumut. Saya juga menargetkan demikian untuk anak-anak. Jadi cukup puas meski bisa bertambah lagi sebenarnya," ujarnya.
Basuki menuturkan, ada kejadian menarik pada ponas tahun ini. Menurutnya di Cabor taekwondo justru taekwondoin yang awalnya tidak ditargetkan emas justru meraih emas. Sebalinya yang semula diharapkan emas justru gagal meraih medali.
Namun kata Basuki, para atlet yang gagal meraih medali menurutnya karena kurangnya jam terbang bertanding. Karena itu ke depan dia juga mengharapkan akan semakin banyak event yang bisa mereka ikuti agar kemampuan dan kualitas teknik mereka meningkat untuk menjadi andalan Sumut khususnya pada PON 2024 mendatang. Apalagi saat itu Sumut akan menjadi tuan rumah bersama Aceh.
"Yang jadi kejutan anak-anak yang kita targetkan meleset, seperti Ricko Rifano dan Rebecca Napitupulu. Malah yang dapat emas ini yang bukan ditargetkan. Evaluasinya secara teknik dan fisik gak kalah hanya kurang jam bertanding saja. Ke depan berharap try out bisa lebih banyak," katanya.