Angkasa Pura II Klaim Bandara SIM Aceh Merugi Rp 42 M Tahun 2018
KANALSUMATERA.com - Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang mengalami kerugian sebesar Rp 42 miliar pada tahun 2018. Angka ini jauh meningkat bila dibandingkan dengan 2017 lalu.
Executive General Manager PT Angkasa Pura II, Yos Suwagiyono membenarkan kerugian yang dialami bandara SIM pada 2018 mencapai Rp 42 miliar, sedangkan pada 2017 hanya merugi sebesar Rp 38 miliar.
"Iya (mengalami kerugian) di SIM, tahun 2017 sebesar Rp 38 miliar dan 2018 42 miliar," Yos Suwagiyono saat dikonfimasi AJNN, Jumat (15/3).
Namun, kata Yos, untuk 2019 pihaknya belum melakukan perhitungan lantaran baru berjalan beberapa bulan. Kemudian, kerugian tersebut terjadi karena dinilai pendapatan yang diterima tidak sesuai dengan pengeluaran operasional yang dikeluarkan.
Menurut Yos seperti dimuat ajnn.net, tingkat inflasi dan Upah Minumum Provinsi (UMP) yang sudah naik serta berbagai hal lainnya sehingga diperlukan penyesuaian.
"Pendapatan berapa, pengeluaran operasionalnya berapa, kan gitu. Inflasi sudah naik, penyesuaian UMP segala macam sudah naik pasti," tuturnya.
Yos juga menuturkan bahwa persoalan itu juga dipengaruhi tingkat pengunjung yang semakin menurun dalam kurun waktu belakangan ini.
"Iya karena kurang pengunjung, karena trafficnya masih sedikit. Traficknya 1.270 kemarin," ujarnya.
Menurut Yos, kedepan perlu dilalukan pemasaran yang lebih efektif, sehingga para wisatawan mau berkunjung ke Aceh melalui bandara SIM. Bagaimana mamasarkan pariwisata Aceh dan potensi ekonomi Aceh sendiri.
"Makanya saya sudah bilang kemaren itu, saya lebih banyak bekerja sama Pemda, supaya bareng-bareng kita masarin daerah Aceh yang kaya ini, gitu," tandasnya.
Hal senada juga pernah diutarakan Yos pada 25 Februari lalu saat menghadiri pertemuan bersama Dinas Pariwisata Aceh. Kata dia, penumpang dari Bandara SIM turun hingga 15 sampai 20 persen. Salah satu penyebabnya karena harga tiket yang melambung tinggi beberapa bulan lalu.
Disisi lain, pada periode Januari-Maret setiap tahunnya memang selalu terjadi penurunan penumpang, hal itu juga disebabkan karena belum berjalannya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), maupun belanja daerah, sehingga peredaran uang masih terbatas.
"Sebenarnya antara Januari-Maret setiap tahunnya memang selalu turun, tapi dengan peningkatan harga tiket ini menjadi lebih turun lagi," ungkap Yos Suwagiyono kepada wartawan.
Sementara itu, berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh pada awal Maret 2019, tercatat penumpang domestik yang berangkat dari bandara SIM pada Januari 2019 hanya 26.405 orang. Jumlah ini mengalami penurunan 16,45 persen dari data Desember 2018, dan turun sebesar 35,87 persen dibandingkan Januari 2018.
"Untuk jumlah penumpang domestik yang datang pada Januari 2019 sebanyak 25.052 orang, juga mengalami penurunan sebesar 20,70 persen dibandingkan Desember 2018, serta penurunan hingga 34,89 persen dari Januari 2018," kata Lepala BPS Aceh Wahyudin kepada wartawan di Banda Aceh, Jumat (1/3/) lalu.ks