Ancaman Perang Dagang Filipina-Indonesia, CPO Salah Satu Isunya

Alwira Fanzary
Jumat, 25 Januari 2019 14:24:09
Kepala Sawit

KANALSUMATERA.com - Pembatasan impor produk minyak kelapa sawit (CPO) dari Indonesia kini tengah digemborkan Pemerintah Filipina yang dipimpin Presiden Rodrigo Duterte. Setidaknya ada dua faktor yang melatarbelakangi mencuatnya ancaman perang dagang Filipina dan Indonesia.

Pertama, Menteri Pertanian Filipina Manny Pinol ingin mencegah banjir produk minyak kelapa sawit Indonesia di pasar lokal. Lalu yang kedua, dikutip dari Philippine News Agency, Pinol meradang usai mendapati defisit perdagangan Filipina dengan Indonesia yang semakin melebar.

Berikut rangkuman kumparan tentang ancaman perang dagang Filipina ke Indonesia:

1. Mentan Filipina Tak Terima Impor Indonesia Sedikit

Menurut catatan Pinol, Indonesia mengekspor produk pertanian terutama CPO senilai USD 1 miliar ke Filipina. Sedangkan produk pertanian Filipina yang diekspor ke Indonesia hanya USD 50 juta.

Pinol menilai defisit neraca perdagangan negaranya terjadi salah satunya karena membanjirnya CPO dari Indonesia. Ekspor CPO Indonesia ke Filipina tercatat terus meningkat dari 20 ribu ton pada tahun 2015 menjadi 260 ribu ton pada tahun 2017.

2. Filipina Ingin Indonesia Impor Pisang hingga Bawang Merahnya

Filipina menginginkan Indonesia untuk membuka pasar untuk produk pertanian mereka. Tak lain tujuannya untuk mengatasi defisit neraca perdagangan Filipina.

Terkait kondisi itu pemerintah Filipina disebut sudah melakukan mediasi dengan pemerintah Indonesia. Upaya itu dilakukan pada Desember 2018. "(Namun Indonesia) tidak memiliki niat untuk membuka pasarnya," ungkap Pinol, Kamis (24/1).

Menurut Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan, ada beberapa produk pertanian yang ingin diekspor Filipina ke Indonesia. Di antaranya pisang cavendish, nanas, dan bawang merah.

3. Filipina Ancam Hambat CPO Indonesia

Terkait permintaan pembukaan pasar Indonesia itu, jika tak dituruti, Filipina berencana menghambat impor CPO Indonesia. Yakni dengan memberikan tarif impor tinggi pada produk CPO Indonesia.

"Sehingga kami dapat melindungi petani dan industri lokal dari kerugian. Menurut WTO (Organisasi Perdagangan Dunia) kami dapat mengajukan klaim kerugian pada industri tersebut," tuturnya, Kamis (24/1).

4. Pengusaha Belum Rasakan Dampak Ancaman Filipina

Sementara itu, para pengusaha CPO Indonesia yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mengaku belum khawatir soal ancaman Filipina. Direktur Eksekutif GAPKI Mukti Sardjono beralasan bahwa angka ekspor CPO ke Filipina angkanya tak terlalu besar.

"Setahu saya, ekspor CPO ke Filipina itu tidak terlalu besar. Angkanya tidak hafal," ungkap Mukti kepada kumparan, Kamis (24/1)Meski begitu, Mukti meminta agar pemerintah Filipina untuk mempertimbangkan wacana tersebut.

5. Pemerintah Pelajari Keinginan Filipina

Ancaman perang dagang dari Filipina mendapat perhatian dari Kementerian Perdagangan. Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Oke Nurwan mengaku akan mempelajari keinginan yang disampaikan Filipina.

"Memang ada keluhan dari Filipina terkait akses pasar beberapa produk hortikultura ke Indonesia, di antaranya pisang cavendish, nanas, dan bawang merah," kata dia saat dikonfirmasi kumparan.

Menurutnya, ancaman yang disampaikan pemerintah Filipina adalah hal yang wajar. Mereka memiliki kepentingan untuk melindungi produk dalam negerinya."Saya tidak mendengar adanya perang dagang. Sudah wajar dan sah-sah saja kalau suatu negara berupaya melindungi industri dalam negeri dan terjadi lonjakan impor," jelasnya. Kso

Lainnya
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah perlu Jalan Tengah
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah perlu Jalan Tengah
Harga TBS Sawit di Riau Sepekan Kedepan Naik
Bupati Alfedri Ajak Petani dan Peternak Manfaatkan Prog
Pekerja Pertamina Duga Avtur Dijadikan Kambing Hitam Ag
Pendidikan
Tingkatkan Kesejahteraan Guru, Hendry Munief Dorong JSIT Kembangkan Konsep Teacher Preneur
Tingkatkan Kesejahteraan Guru, Hendry Munief Dorong JSIT Kembangkan Konsep Teacher Preneur
Wamen Dikdasmen: Pentingnya Peningkatan Kompetensi Pend
Wamen Dikdasmen: Kompetensi Pendidik dan Tendik untuk G
Nasional
Apresiasi Presiden Cabut Izin Tambang, Hendry Munief Minta Pulihkan Kawasan Wisata Raja Ampat
Apresiasi Presiden Cabut Izin Tambang, Hendry Munief Minta Pulihkan Kawasan Wisata Raja Ampat
Anggota DPR RI Syahrul Aidi Dorong Revisi UU Penanganan
Saat Rapat dengan Menteri PUPR, Syahrul Aidi Minta Pemb
Viral
Polda Sumut Angkat Bicara soal Video Mahasiswa Berjaket Hijau Tua (USU) Dipukuli Oknum Polisi
Polda Sumut Angkat Bicara soal Video Mahasiswa Berjaket Hijau Tua (USU) Dipukuli Oknum Polisi
Posko Darurat Asap PKS Riau, Dari Over Kapasitas Hingga
Warga Besitang Meninggal Dalam Kamar Hotel Budi Baru, D
Hukum
Oknum Anggota Ditangkap, KAMMI Palas Minta Kapolres Padang Lawas Bersih-Bersih Sampah Internal
Oknum Anggota Ditangkap, KAMMI Palas Minta Kapolres Padang Lawas Bersih-Bersih Sampah Internal
Stafsus Menkumham Kunjungi Lapas Kelas II A Bagansiapia
Buntut Kasus Sambo, Hendra Kurniawan Divonis 3 Tahun Pe
Daerah
Manajer BUMD Tirta Siak Pecat Sepihak Pekerja tanpa Ada Surat Peringatan
Manajer BUMD Tirta Siak Pecat Sepihak Pekerja tanpa Ada Surat Peringatan
Menuju Pembangunan Berkelanjutan, Pemkab Bengkalis dan
Menuju Pembangunan Berkelanjutan, Pemkab Bengkalis dan
Politik
HUT ke-24 Sukses di Laksanakan Pj Dedi Jasman, Mari Bersama Membangun Desa Kemang Indah
HUT ke-24 Sukses di Laksanakan Pj Dedi Jasman, Mari Bersama Membangun Desa Kemang Indah
Syukuran Jembatan Pulau Jambu, Syahrul Aidi Himbau Warg
Salurkan Hak Pilih di Pasir Penyu Inhu, Kyai Mursyid Aj
Global
DPR RI: Genosida Israel ke Gaza Benar Terjadi, Netanyahy Harus Ditangkap Segera
DPR RI: Genosida Israel ke Gaza Benar Terjadi, Netanyahy Harus Ditangkap Segera
Perkuat Penempatan Kerja PMI, Kepala BP2MI Temui HRD Ko
Kunker ke Taiwan, Kepala BP2MI Bertemu 8 Pekerja Migran